Rabu, 09 Desember 2009

Cara Menyiapkan Pupuk Organik dari Sumber Berbeda

a. Pupuk Kandang
1. Keringkan dan haluskan lumpur atau debu kemudian dicampur dengan pupuk kandang kering dengan perbandingan yang sama dan tempatkan di tempat yang khususdan teduh sampai bahan tersebut digunakan. 
2. Abu bakaran (sekam padi) dicampur dengan 40% pupuk kandang kering kemudian dicampur dengan jumlah yang sama dengan debu atau lumpur kering. Campuran tersebut disimpan di tempat yang teduh dan digunakan apabila diperlukan (abu bakaran 20% + 40% pupuk kandang + 40% lumpur kering). 
3. Pupuk kandang kering (40%) ditambah debu atau lumpur (40%) + azolla kering (20%), campurkan bersama-sama dan simpan di tempat yang tertutup dan teduh. 
4. Pupuk kandang kering + abu bakaran sekam padi + debu kering + daun kering lainnya dalam jumlah yang sama dan disimpan di tempat teduh sampai diperlukan. 
5. Pupuk kandang kering + azolla dengan perbandingan sama dicampur dan di letakkan di tempat pengomposan yang diberi peneduh dan disimpan sampai digunakan. 
6. Pupuk kandang kering + kompos + bakaran sekam padi dalam perbandingan yang sama dicampur kemudian disimpan di tempat yang teduh dan digunakan apabila diperlukan. 
b. Daun Lamtoro 
Hasil akhir campuran bahan yang digunakan sama dengan cara di atas dan penyimpanan harus dilakukan di tempat yang teduh. 
1. Daun lamtoro kering + azolla kering + debu atau lumpur kering dalam perbandingan yang sama dicampur dan diletakkan di tempat yang teduh sampai saat diaplikasikan. 
2. Daun lamtoro kering + pupuk kandang kering + debu + daun kakao kering dengan perbandingan yang sama dicampur dan diletakkan di tempat yang teduh dan disimpan sampai di aplikasikan. 
3. Daun lamtoro kering + pupuk kandang kering + abu bakaran sekam padi + debu atau kumpur kering dalam perbandingan yang sama dicampur dan diletakkan di tempat yang teduh sampai saat diaplikasikan. 
4. Daun lamtoro kering + abu bakaran sekam padi + kompos + pupuk kandang kering + limbah dalam perbandingan yang sama dicampur dan diletakkan di tempat yang teduh sampai saat di aplikasikan. 
5. Daun lamtoro kering + kompos + azolla kering dalam perbandingan yang sama dicampur dan diletakkan di tempat yang teduh dan disimpan sampai saat diaplikasikan. 
6. Daun lamtoro kering + azolla kering + daun kakao kering + blotong dengan perbandingan yang bervariasi dicampur kemudian diletakkan di tempat yang teduh dan disimpan sampai diaplikasikan. 
7. Daun lamtoro kering + abu (bermacam-macam abu bakaran) + daun kakao kering dalam perbandingan yang bervariasi dicampur kemudian diletakkan di tempat yang teduh dan disimpan sampai saat diaplikasikan. 
c. Pembuatan dan Penggunaan Bokashi Pupuk Kandang dan Jerami
1. Bokashi Pupuk Kandang

Bahan-bahan (pembuatan 1 ton) 
• Pupuk kandang : 300 kg 
• Dedak : 50 kg 
• Sekam : 150 kg 
• Gula pasir/gula merah dihaluskan/molase : 200 ml/20 sendok makan 
• EM4 : 500 ml/50 sendok makan 
• Air secukupnya 
Cara Pembuatan
• Larutkan EM4 dan gula ke dalam air, 
• Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata, 
• Siramkan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan mudah pecah (megar). 
• Adonan digundukkan di atas ubin yang kering, dengan ketinggian minimal 15 – 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari, 
• Pertahankan suhu gundukan adonan maksimum 50 oC. Bila suhunya lebih dari 50 oC, turunkan suhunya dengan cara dibolak balik, kemudian ditutup kembali dengan karung goni Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali. 
• Seteh 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. 
2. Bokashi Jerami 
Bahan-bahan (pembuatan 1 ton) 
• Pupuk kandang : 100 kg 
• Dedak : 100 kg 
• Jerami : 500 kg 
• Sekam/arang sekam/arang kelapa : 300 kg 
• Molase/gula pasir (merah) : 1 liter/250 gram 
• EM4 : 1 liter 
• Air secukupnya 
Cara Pembuatan
• Larutkan EM4 dan air serta ,olase/gula pasir (gula merah) yang telah diencerkan) 
• Bahan organik (pupuk kandang, dedak sekam/arang sekam/arang kelapa, jerami dicampur dan diaduk secara merata, 
• Siramkan EM4 ke dalam adonan bahan organik yang telah dicampur dan diaduk perlahan-lahan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30 %. Bila adonan dikepal dengan tanagn, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan mudah pecah (megar). 
• Adonan digundukkan di atas ubin yang kering, dengan ketinggian minimal 15 – 20 cm, kemudian ditutup dengan karung berpori/goni selama 4-7 hari, 
• Pertahankan suhu gundukan adonan maksimum 50 oC. Bila suhunya lebih dari 50 oC, turunkan suhunya dengan cara dibolak balik, kemudian ditutup kembali dengan karung goni Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali. 
• Seteh 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
Untuk pembuatan Bokashi Expres (24 jam) prinsip kerjanya sama, Cuma campuran bahan organiknya di tambah dengan bokashi yang sudah jadi 75 kg (30 %) dari volume bokashi yang akan dibuat 
Penggunaan pestisida nabati
Ada dua macam selektivitas pestisida nabati, yaitu :
• Selektivitas fisiologis, contohnya : formulasi insektisida Bacillus thuringiensis,
• Selektivitas ekologis, artinya penggunaan pestisida pada saat yang tepat, yaitu bila populasi hama berada pada stadia muda. Dapat juga didasarkan pada cara kerja insektisida nabati tersebut. 
- Bacillus thuringiensis, mengendalikan P. xylostella dan C. binotalis pada kubis
- Ramuan Nimba (Azadirachta indica) Lengkuas (Zingiber aromaticum), dan Serai (Andropogon nardus), mengendali-kan belalang, Kutu daun, Trips dan Aphid.
- Daun Sirsak, mengendaliak Trips pada cabe.
- Daun/sulingan minyak Selasih (Ocimum sanctum)mengen-dalikan lalat buah.
- Sulingan minyak lengkuas, mengendalikan lalat buah dan penyakit Antraknose pada cabe.
- Daun Pamor-pamor/Ki tolod (Laurentia longiflora), me- gendalikan Aphid, dan Kutu daun 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar