Kamis, 04 Oktober 2012

Penyakit Penting Pada Bawang


Bawang Merah/Bawang Putih (Allium spp.)
1.      Bercak ungu, trotol (purple blotch) : Alternaria porri (Ell.) cif.
Sebaran geografi :
Terdapat di daerah yang beriklim panas dan lembab antara lain New York State, India, Mesir.
Di Indonesia dilaporkan di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Papua.
Tanaman inang :
Bawang Bombay, bawang daun (A. ampeloprasum), bawang merah, kucai, bawang putih, bawang Mesir (A. proliferum), dan Welsh onion (A. fistulosum).
Gejala serangan :
Pada daun terdapat bercak melekuk, berwarna putih atau kelabu. Pada serangan lanjut, bercak-bercak tampak menyerupai cincin, warna agak keunguan, dengan tepi agak kemerahan atau keunguan. Bercak dikelilingi oleh zona berwarna kuning yang dapat meluas ke bagian atas atau bawah bercak. Ujung daun nampak mengering. Permukaan bercak pada keadaan lembab menjadi coklat atau hitam (Gambar ...).
Infeksi umbi biasanya terjadi pada saat atau setelah panen. Umbi tampak membusuk dan berair dimulai dari bagian leher. Umbi yang membusuk berwarna kuning atau merah kecoklatan. Serangan lanjut menyebabkan jaringan umbi yang terserang mengering, berwarna gelap dan bertekstur seperti kertas.
Penularan penyakit :
Melalui sisa-sisa tanaman, umbi, dan benih.
Lokasi patogen pada benih :
Inokulum/miselium terdapat pada benih.
Uji kesehatan benih : Metode Blotter.
 
2.      Busuk leher (damping-off, grey mold, neck rot) : Botrytis allii Munn.
Sebaran geografi :
Terdapat di Amerika Utara, Inggris, Jerman, Israel, Cekoslowakia. Di Indonesia dilaporkan terdapat di Jawa.
Tanaman inang :
Bawang Bombay (Allium cepa), bawang daun (A. porrum), bawang merah (A. cepa var. aggregatum).
Gejala serangan :
Serangan awal terjadi pada umbi di penyimpanan. Umbi membusuk dimulai dari leher kemudian berkembang ke seluruh umbi. Umbi lapis menjadi kebasahan dan transparan. Miselium berwarna putih keabu-abuan nampak diantara umbi lapis (Gambar ...).
Penularan penyakit :
Melalui benih yang disimpan di tempat yang sama dengan umbi yang sudah terinfeksi. Penyakit juga dapat ditularkan melalui tanah.
Lokasi patogen pada benih :
Sklerotia tercampur dengan benih. Miselia terdapat di dalam lapisan luar benih. Konidia terdapat pada permukaan benih.
Uji kesehatan benih :
Metode agar dekstrose kentang (potato dextrose agar, PDA). Benih yang telah disterilkan permukaannya diletakkan dalam media PDA (pada pembuatan media PDA ditambahkan 750 mg dicrysticin/liter). Kemudian diinkubasikan pada suhu 25 o C selama 7 hari dengan penyinaran selama 12 jam terang dan 12 jam gelap secara bergantian. Koloni cendawan putih keabu-abuan terdiri dari konidia dan konidiofor.
Pengendalian penyakit benih :
Pengendalian penyakit ini di Eropa berupa perlakuan benih dengan karbendazim, atau iprodion 2 % atau benomil dilaporkan dapat mengendalikan inokulum.
 
3.      Busuk hitam (smudge, damping-off, black rot) : Colletotrichum circinans (Berk.) Voglino, sinonim : Vermicularia circinans Berk., C. dematium (Pers.) Grove f. circinans (Berk.) Arx.
Sebaran geografi :
Terdapat di Eropa, Amerika Serikat, Argentina, Jepang, India, Selandia Baru. Di Indonesia dilaporkan terdapat di Jawa.
Tanaman inang :
Bawang Bombay, bawang merah, bawang daun, A. fistulosum.
Gejala serangan :
Diawali pada umbi lapis yang kering dan bagian bawah umbi. Gejala awal berupa titik hijau tua kemudian menjadi hitam pada lapisan kutikula. Titik-titik tersebut tersebar pada permukaan umbi yang berkembang menjadi bercak bulat dengan diameter 1 cm (Gambar 20.). Gejala smudge kadang-kadang mirip dengan smut yang disebabkan oleh Phoma spp.
Aservuli Colletotrichum mempunyai seta tebal yang dapat terlihat dengan lensa pembesar. Patogen dapat menyebabkan pertunasan prematur.
Penularan penyakit :
Melalui tanah (soil-borne), sisa-sisa tanaman sakit, dan benih.
Lokasi patogen pada benih :
Miselium pada lapisan luar benih, kotiledon, dan saluran embrio.
Uji kesehatan benih : Metode Blotter.
Pengendalian penyakit benih :
Perlakuan benih dengan bisdithane dan vitavax dilaporkan dapat mengurangi inokulum.
 
4.      Virus mosaik (Onion Mosaic Virus)
Sebaran geografi :
Dilaporkan terdapat di Amerika Serikat, Selandia Baru, Rusia. Di Indonesia dilaporkan di Sumatera, Jawa dan Bali.
Tanaman inang : Bawang putih.
Gejala serangan :
Gejala primer yaitu pada daun terjadi mosaik, klorotik, mottle, garis-garis putus (Gambar ...). Umumnya menyerang daun muda. Tanaman menjadi kerdil, umbi yang dihasilkan kecil.
Penularan penyakit :
Melalui sisa-sisa tanaman yang tercampur benih dan vektor.
Uji kesehatan benih : Uji serologi : ELISA.
 
5.      Kerdil kuning (Onion Yellow Dwarf Virus) Potyvirus 722-820 nm.
Sebaran geografi :
Terdapat di Virginia Barat, Iowa, dan Jerman. Di Indonesia dilaporkan di Sumatera, dan Jawa.
Tanaman inang :
Bawang merah, bawang putih, bawang Bombay, tanaman hias jenis Allium.
Gejala serangan :
Gejala awal terjadi pada tanaman muda yaitu terdapat bintik-bintik garis kuning pada pangkal daun pertama. Daun-daun yang tumbuh berikutnya menunjukkan gejala garis-garis kuning dan daun menguning. Daun kadang-kadang terpilin/terpuntir, gepeng dan cenderung rebah (Gambar ...). Umbi mengecil. Tangkai bunga menguning dan terpuntir. Malai bunga mengecil dan sedikit menghasilkan bunga. Benih yang dihasilkan berkualitas rendah.
Pada bawang putih menyebabkan gejala mosaik bila terjadi kombinasi serangan dengan virus lain.
Penularan penyakit :
Virus dapat bertahan dalam umbi, tanaman dan benih. Virus juga dapat ditularkan oleh kutu Myzus persicae.
Uji kesehatan benih : Uji serologi : ELISA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar